Imunisasi Maternal
Kehamilan adalah waktu yang berharga bagi seluruh keluarga, terutama bagi orang tua pertama kalinya dan untuk pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil (IVF kehamilan atau kehamilan yang berharga), kepada anak-anak yang menantikan saudara baru mereka, kakek-nenek dan anggota keluarga lain yang menantikan tambahan baru dalam keluarga.
Apa pun itu, orang tua harus selalu berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kehidupan baru yang baik dari awal permulaan. Ini termasuk melakukan segala kemungkinan untuk membuat hasil kehamilan sebaik mungkin – diet sehat, olahraga, menghindari kebiasaan buruk, dll.
Imunisasi ibu ialah untuk mencegah penyakit menular dan menyampaikan antibodi yang baik buat bayi telah diakui sebagai bagian penting dari latihan pencegahan ini.
Dua vaksinasi penting telah disupport oleh data dan sangat tinggi rekomend dalam kehamilan.
Kehamilan telah diakui sebagai keadaan fisiologis di mana ada anatomi dan fisiologis, perubahan imunologis dan hormonal ke tubuh ibu yang diperlukan untuk mendukung bayi yang sedang berkembang. Perubahan ini menghasilkan keadaan imunitas yang berubah dan mempengaruhi ibu terhadap infeksi tertentu serta hasil yang lebih parah. Hubungan antara infeksi dan hasil janin adalah 2 cara: Kehamilan memengaruhi seorang ibu kepada infeksi tertentu dan infeksi pada gilirannya menyebabkan peningkatan risiko pada hasil janin.
Vaksinasi Pertusis (batuk rejan)
Sebagian besar dari kita telah divaksinasi terhadap batuk rejan saat anak-anak tetapi kebanyakan orang dewasa tidak menerima booster setelah meninggalkan sekolah. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kebangkitan batuk rejan di banyak negara termasuk Singapura. Insiden pada anak-anak di bawah satu tahun sangat penting karena mereka tidak bisa menangani infeksi dengan baik dan dapat menyerah pada penyakit. Bayi yang baru lahir tidak memiliki kekebalan terhadap batuk rejan dan hanya divaksinasi pada usia 3, 4, 5 bulan sebelum mereka membuat antibodi pelindung. Dalam kata lain, mereka tidak memiliki imunitas dalam 6 bulan pertama kehidupan. Vaksinasi ibu memungkinkan transfer pasif antibodi ini dari ibu ke bayi sampai mereka dapat membuat antibodi sendiri.
Wanita hamil harus di vaksin dari 27-36 minggu kehamilan untuk memungkinkan tingkat antibodi yang tinggi yang dapat ditransfer ke bayi mereka. Statistik telah menunjukkan bahwa praktek vaksinasi ibu ini telah menghasilkan perlindungan bayi yang baru lahir kepada batuk rejan sebesar 90%.
Oleh karena itu, semua ibu harus divaksinasi pada trimester ke-3 setiap kehamilan untuk melindungi bayi mereka yang baru lahir dari pertusis. Jika mereka akan memiliki 5 bayi, mereka harus divaksinasi pada setiap kehamilan (iaitu. 5 kali)
Vaksinasi influenza
Influenza pada kehamilan diketahui memiliki morbiditas yang lebih tinggi dan hasil yang lebih buruk. Keadaan hamil mengkompromi kapasitas paru – paru dan tahap selanjutnya kehamilan, influenza memberi hasil buruk yang lebih besar pada ibu dan bayi. Vaksinasi influenza harus dilakukan kapan saja selama trimester kedua dan terutama selama musim flu setiap tahun tanpa peduli apakah ibunya sehat atau tidak.
Saat ini, tingkat pengambilan vaksinasi tersebut di Singapura rendah karena beberapa faktor, salah satunya adalah pengetahuan rendah dan keengganan untuk melakukan vaksinasi karena khawatir tentang efek samping terhadap hasil kehamilan. Vaksinasi flu selamat selama kehamilan dan statistik menunjukkan bahwa ini dapat mengurangkan penyakit mirip flu pada kehamilan dan pengurangan morbiditas dan mortalitas ibu yang menunjukkan hasil janin yang lebih baik juga.